“ Berjanjilan… untuk tidak meninggalkanku “..
Begitu dulu foto itu bicara padaku…..
…
Mengarungi waktu dalam kegeriapan cahaya senja, aku menikmati wajah dalam foto dalam ruang hayal berbatas aura hati.
…
“jangan bergeser…, semilipun ..dariku..”
Kembali suara setengah berbisik keluar dari mulut diamnya
…
Bila hati adalah sebuah ruang, mungkin ia tercipta dalam kamar kamar, yang pada tiap sekatnya menyembunyikan rahasia didalamnya .
Sekarang aku sedang ingin menikmati sebuah rahasia yang bahkan pada sekatpun ingin kusembunyikan..
Tak mungkin..
Tapi aku ingin…
……………
“ kamu istimewa..,tak kutemukan apapun yang sepadan dibanding laki laki lain”
Jiwa ini serasa tatanan tangga awan menuju swarga sejati langit.
Tak ada lagi beban
Sedikitpun tidak..
…..
Lalu waktu, menggiringku menuju masa diawal kita bertemu, penuh senyuman tak ada kelabu mewarna. Melewati seluruh kulit kehidupan dengan sebuah kenyamanan factual.
..
Kamu tutup sebagian wajahmu dengan rambut saat kau acungkan tanganmu untuk kamu biarkan aku memegangnya
“ oh..kamu gingsul ya..” spontan aku bilang begitu saat kulihat ada kemeriahan dalam kecantikan wajahmu.
Tertawa tergelak itulah reaksi dari pertanyaanku..
…
Tawa itulah sesungguhnya awal dari semua warna merah muda dalam seluruh pandang hidupku..
Lalu hidup menjadi seperti roda gila. Berputar untuk memutar roda lain dan memutar roda lainnya lagi. Dan semuanya dalam alunan symponi dawai awan berwarna merah muda.. lembut. Begitu lembutnya hingga hanya orang orang yang dipilih kamajaya untuk memahami makna lemparan sampur kamaratih di sabetan tutupnyalah yang bisa memahami..
…….
“peluk aku sebelum kamu pulang, berjanjilah kembali datang”
Dalam tiap pelukan kita, selalu ada hati kosong yang hanya bisa terisi bila aku kembali.
Dan aku selalu memaknai arti dalam pelukan ini sebagai moment keindahan tersendiri.
..
Sebuah keindahan yang justru sangat terasa di saat suara detik adalah musuh utama.
Makin cepat laju jarum jam, makin menggila seluruh perasaan itu tiba, dan semuanya akan mengkristal menjadi bening tetes air mata yang mengalir begitu saja tanpa isakan.
….
Ya aku jatuh cinta
Pada sebuah keindahan yang merebak
Di taman hati